PENDAHULUAN
Dalam
melakukan suatu perencanaan audit, langkah atau tahapan awal yang dilakukan
oleh Auditor adalah: penerimaan penugasan klien, melakukan perencanaan audit, pelaksanaan
pengujian audit yakni dengan melakukan
pengujian pengendalian dan subtantif, dan terakhir adalah penyusunan
laporan audit. Dalam fokus pembahasan ini adalah tentang perencanaan audit
utamanya adalah tentang bagaimana seorang audit memahami atas bisnis dan industry
klien untuk memastikan apakah klien memang layak untuk diaudit dan diyakinkan tidak
akan menimbulkan resiko dibelakang hari.
Tujuan
pemahaman atas bisnis klien tersebut adalah untuk menetapkan standar dan untuk
memberikan panduan tentang apa yang dimaksud dengan pengetahuan tentang bisnis,
mengapa hal ini penting bagi auditor dan anggota staf audit yang bekerja dalam
melaksanakan perikatan, mengapa hal ini relevan dengan semua tahap audit, dan
bagaimana auditor memperoleh dan menggunakan pengetahuan tersebut.
Dalam
melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan
tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi dan
memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut pertimbangan auditor,
kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau atas laporan
pemeriksaan atau laporan audit. Sebagai contoh, pengetahuan tersebut digunakan
oleh auditor dalam menaksir risiko bawaan dan risiko pengendalian dan dalam
menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit.
Tingkat
pengetahuan auditor untuk suatu perikatan mencakup pengetahuan umum tentang
ekonomi dan industri yang menjadi tempat beroperasinya entitas, dan pengetahuan
yang lebih khusus tentang bagaimana entitas beroperasi. Namun, tingkat
pengetahuan yang dituntut dari auditor biasanya lebih rendah bila dibandingkan
dengan yang dimiliki oleh manajemen. Daftar hal-hal yang perlu dipertimbangkan
mengenai pengetahuan tentang bisnis, dalam perikatan tertentu disajikan dalam
lampiran.
PEMEROLEHAN
PENGETAHUAN
Sebelum menerima suatu perikatan,
auditor akan memperoleh pengetahuan pendahuluan tentang industri dan hak
kepemilikan, manajemen dan operasi entitas yang akan diaudit, dan akan
mempertimbangkan apakah tingkat pengetahuan tentang bisnis memadai untuk
melaksanakan audit yang akan diperoleh.
Setelah
penerimaan perikatan, informasi lebih lanjut dan lebih rinci akan diperoleh.
Sejauh praktis dilaksanakan, auditor akan memperoleh pengetahuan yang
diperlukan pada awal dimulainya perikatan. Sepanjang perjalanan pekerjaan
audit, informasi tersebut akan ditentukan dan dimutakhirkan serta informasi
lebih banyak akan diperoleh.
Pemerolehan
pengetahuan tentang bisnis yang diperlukan merupakan proses berkelanjutan dan
bersifat kumulatif dalam pengumpulan dan penentuan informasi dan pengaitan
pengetahuan yang diperoleh dengan bukti audit serta informasi di setiap tahap
audit. Sebagai contoh, meskipun informasi dikumpulkan pada tahap perencanaan,
biasanya informasi tersebut diperhalus dan ditambah pada tahap audit berikutnya
karena auditor dan asistennya belajar lebih banyak tentang bisnis.
Untuk
perikatan lanjutan, auditor akan memutakhirkan dan melakukan evaluasi kembali
informasi yang dikumpulkan sebelumnya, termasuk informasi dalam kertas kerja
tahun sebelumnya. Auditor juga melaksanakan prosedur yang didesain untuk
mengidentifikasi perubahan signifikan yang telah terjadi sejak audit yang
terakhir.
Auditor
dapat memperoleh pengetahuan tentang industri dan entitas dari berbagai sumber.
Beberapa hal yang perlu diketahui adalah:
- Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
- Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi senior)
- Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern.
- Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri.
- Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas (seperti ahli ekonomi industri badan pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing).
- Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik yang diterbitkan oleh pemerintah survai, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek, koran keuangan).
- Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas
- Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas.
- Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen rapat, bahan yang dikirim kepada pemegang saham dan diserahkan kepada badan pengatur, buku-buku promosi, Iaporan keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern, laporan keuangan interim, panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan sistem pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).
PENGGUNAAN
PENGETAHUAN
Pengetahuan
tentang bisnis merupakan suatu kerangka acuan (frame of reference) yang
digunakan oleh auditor untuk melaksanakan pertimbangan profesional. Pemahaman
tentang bisnis dan penggunaan informasi tersebut secara semestinya membantu
auditor dalam :
- Penaksiran risiko dan identifikasi masalah.
- Perencanaan dan pelaksanaan audit secara efektif dan efisien.
- Evaluasi bukti audit
- Penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien.
Auditor
melakukan pertimbangan tentang banyak hal selama pelaksanaan auditnya.
Pengetahuan tentang bisnis sangat penting bagi auditor dalam melakukan
pertimbangan tersebut. Sebagai contoh:
- Penaksiran risiko bawaan dan risiko pengendalian.
- Pertimbangan risiko bisnis dan tanggapan manajemen mengenai hal ini.
- Pengembangan perencanaan audit secara menyeluruh dan program audit.
- Penentuan tingkat materialitas dan penaksiran apakah tingkat materialitas yang dipilih masih memadai.
- Penentuan bukti audit untuk menetapkan memadainya dan validitasnya dengan asersi laporan keuangan yang bersangkutan.
- Evaluasi estimasi akuntansi dan representasi manajemen.
- Identifikasi bidang yang mungkin memerlukan pertimbangan audit khusus dan keterampilan khusus.
- Untuk menyadari adanya informasi yang bertentangan (seperti, representasi yang berlawanan).
- Untuk menyadari keadaan yang luar biasa (seperti, penggelapan dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, hubungan yang tidak diharapkan antara data statistik operasi dengan hasil keuangan yang dilaporkan).
- Pembuatan permintaan keterangan berbasis informasi dan penentuan apakah jawabannya masuk akal
- Pertimbangan tentang memadainya kebijakan akuntansi dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Auditor
harus menjamin bahwa asisten yang ditugasi dalam suatu perikatan audit
memperoleh pengetahuan memadai tentang bisnis untuk memungkinkan mereka
melaksanakan pekerjaan audit yang didelegasikan kepada mereka. Auditor juga
perlu menjamin bahwa para asisten selalu menyadari tambahan informasi dan
perlunya berbagi informasi dengan auditor dan asisten lainnya.
Untuk
memanfaatkan secara efektif pengetahuan tentang bisnis, auditor harus
mempertimbangkan bagaimana dampak informasi tersebut terhadap laporan keuangan
secara keseluruhan dan apakah asersi dalam laporan keuangan konsisten dengan
pengetahuan audi-tor tentang bisnis.
Pengetahuan
tentang Bisnis-Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan
A.
Faktor ekonomi umum
(1) Tingkat
aktivitas ekonomi umum (seperti resesi, pertumbuhan)
(2) Tarif bunga dan ketersediaan
pembiayaan
(3) Inflasi,
devaluasi mata uang
(4) Kebijakan
pemerintah: moneter, fiskal, perpajakan, insentif keuangan, tarif pembatasan
perdagangan
(5) Tarif tukar
dan pengendalian mata uang asing
B.
Industri-kondisi penting yang berdampak terhadap bisnis klien
(1) Pasar dan
persaingan
(2) Kegiatan cyclical
atau musiman
(3) Perubahan dalam
teknologi produk
(4) Risiko
bisnis (seperti, teknologi tinggi, model tinggi, mudahnya masuk pesaing)
(5) Penurunan
dan peningkatan operasi
(6) Kondisi yang
memburuk (seperti, penurunan permintaan, kapasitas berlebihan persaingan harga
yang tajam)
(7) Ratio kunci dan
statistik operasi
(8) Praktik
akuntansi dan masalah tertentu
(9) Persyaratan
lingkungan dan masalah lingkungan
(10) Kerangka (framework) peraturan
(11) Penyediaan dan biaya energi
(12) Praktik khusus
atau unik (seperti, yang berkaitan dengan kontrak tenaga kerja, metode
pembiayaan, metode akuntansi)
C.
Entitas
(1) Pengelolaan
dan kepemilikan-karakteristik penting
(a) Struktur
korporasi-swasta, publik, pemerintah (termasuk adanya perubahan terkini atau
yang direncanakan)
(b) Pemilik dan
pihak berkaitan yang menikmati manfaat entitas (lokal, asing, reputasi dan
pengalaman bisnis)
(c) Struktur
permodalan (termasuk adanya perubahan terkini atau yang direncanakan)
(d) Struktur organisasi
(e) Tujuan, falsafah, rencana
strategik manajemen
(f) Akuisisi,
merger, penjualan aktivitas bisnis (yang direncanakan atau yang terkini
dilaksanakan)
(g) Sumber dan
metode pembiayaan (kini dan masa lalu)
(h) Dewan komisaris
- komposisi
- reputasi
dan pengalaman bisnis setiap anggota
- independensi
dan pengendalian terhadap manajemen operasi
- frekuensi
rapat
- adanya
komite audit dan lingkup aktivitasnya
- adanya
kebijakan atas perilaku korporat
- perubahan
dalam penasihat profesional (seperti penasihat hukum)
(i) Manajemen
operasi
- pengalaman
dan reputasi
- tingkat
perputaran
- personel
keuangan kunci dan statusnya dalam organisasi
- penentuan
staf departemen akuntansi
- sistem
pemberian bonus atau insentif sebagai bagian dari remunerasi (seperti
didasarkan pada laba)
- penggunaan
prakiraan dan anggaran
- tekanan
terhadap manajemen (seperti, dominasi oleh individu, dukungan untuk harga per
saham, batas waktu yang tidak masuk akal untuk mengumumkan hasil)
- sistem
informasi manajemen
(j) Fungsi
audit intern (keberadaan, kualitas)
(k) Sikap
terhadap lingkungan pengendalian
(2) Bisnis
entitas-produk, pasar, pemasok, biaya, operasi
(a) Sifat bisnis
(seperti, manufaktur, wholesaler, jasa keuangan, impor/ekspor)
(b) Lokasi
fasilitas produksi, gudang, kantor
(c) Ketenagakerjaan
(seperti, menurut lokasi, pasokan, tingkat upah, kontrak dengan organisasi
buruh, komitmen pensiun, peraturan pemerintah)
(d) Produk atau jasa dan pasar (seperti, kontrak dan customer
utama, syarat pembayaran, laba bersih, pangsa pasar, pesaing, ekspor,
kebijakan penentuan harga, reputasi produk, jaminan, buku order, trends, strategi
dan sasaran pemasaran, proses manufaktur)
(e) Pemasok penting
barang dan jasa (seperti, kontrak jangka panjang, stabilitas pasokan, syarat
pembayaran, impor, metode penyerahan barang seperti just-in-time”)
(f) Sediaan (seperti
lokasi, kualitas)
(g) Waralaba,
lisensi, paten
(h) Golongan penting
biaya
(i) Riset dan pengembangan
(j) Aktiva,
utang dan transaksi mata uang asing-menurut jenis mata uang, hedg-ing
(k) Perundangan dan peraturan yang
secara signifikan berdampak terhadap entitas
(l) Sistem
informasi-kini, rencana perubahan
(m) Struktur
utang, termasuk covenant dan batasan
(3) Kinerja
keuangan-faktor yang berkaitan dengan kondisi keuangan dan profitabilitas
entitas
(a) Ratio kunci
dan statistik operasi
(b) Trends
(4) Perundang-undangan
(a) Lingkungan dan
persyaratan peraturan
(b) Perpajakan
(c) Isu pengukuran
dan pengungkapan yang khusus dalam bisnis
(d) Persyaratan
pelaporan audit
(e) Pemakai laporan
keuangan
(Dari berbagai sumber)
thankyou...
BalasHapus