Jumat, 24 Januari 2014

AUDITING: PEMAHAMAN ATAS BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN



PENDAHULUAN
Dalam melakukan suatu perencanaan audit, langkah atau tahapan awal yang dilakukan oleh Auditor adalah: penerimaan penugasan klien, melakukan perencanaan audit, pelaksanaan pengujian audit yakni dengan melakukan  pengujian pengendalian dan subtantif, dan terakhir adalah penyusunan laporan audit. Dalam fokus pembahasan ini adalah tentang perencanaan audit utamanya adalah tentang bagaimana seorang audit memahami atas bisnis dan industry klien untuk memastikan apakah klien memang layak untuk diaudit dan diyakinkan tidak akan menimbulkan resiko dibelakang hari.
Tujuan pemahaman atas bisnis klien tersebut adalah untuk menetapkan standar dan untuk memberikan panduan tentang apa yang dimaksud dengan pengetahuan tentang bisnis, mengapa hal ini penting bagi auditor dan anggota staf audit yang bekerja dalam melaksanakan perikatan, mengapa hal ini relevan dengan semua tahap audit, dan bagaimana auditor memperoleh dan menggunakan pengetahuan tersebut.
Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau atas laporan pemeriksaan atau laporan audit. Sebagai contoh, pengetahuan tersebut digunakan oleh auditor dalam menaksir risiko bawaan dan risiko pengendalian dan dalam menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit.
Tingkat pengetahuan auditor untuk suatu perikatan mencakup pengetahuan umum tentang ekonomi dan industri yang menjadi tempat beroperasinya entitas, dan pengetahuan yang lebih khusus tentang bagaimana entitas beroperasi. Namun, tingkat pengetahuan yang dituntut dari auditor biasanya lebih rendah bila dibandingkan dengan yang dimiliki oleh manajemen. Daftar hal-hal yang perlu dipertimbangkan mengenai pengetahuan tentang bisnis, dalam perikatan tertentu disajikan dalam lampiran.

PEMEROLEHAN PENGETAHUAN
Sebelum menerima suatu perikatan, auditor akan memperoleh pengetahuan pendahuluan tentang industri dan hak kepemilikan, manajemen dan operasi entitas yang akan diaudit, dan akan mempertimbangkan apakah tingkat pengetahuan tentang bisnis memadai untuk melaksanakan audit yang akan diperoleh.


Setelah penerimaan perikatan, informasi lebih lanjut dan lebih rinci akan diperoleh. Sejauh praktis dilaksanakan, auditor akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan pada awal dimulainya perikatan. Sepanjang perjalanan pekerjaan audit, informasi tersebut akan ditentukan dan dimutakhirkan serta informasi lebih banyak akan diperoleh.
Pemerolehan pengetahuan tentang bisnis yang diperlukan merupakan proses berkelanjutan dan bersifat kumulatif dalam pengumpulan dan penentuan informasi dan pengaitan pengetahuan yang diperoleh dengan bukti audit serta informasi di setiap tahap audit. Sebagai contoh, meskipun informasi dikumpulkan pada tahap perencanaan, biasanya informasi tersebut diperhalus dan ditambah pada tahap audit berikutnya karena auditor dan asistennya belajar lebih banyak tentang bisnis.
Untuk perikatan lanjutan, auditor akan memutakhirkan dan melakukan evaluasi kembali informasi yang dikumpulkan sebelumnya, termasuk informasi dalam kertas kerja tahun sebelumnya. Auditor juga melaksanakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi perubahan signifikan yang telah terjadi sejak audit yang terakhir.
Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri dan entitas dari berbagai sumber. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah:
  1. Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
  2. Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi senior)
  3. Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern.
  4. Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri.
  5. Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas (seperti ahli ekonomi industri badan pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing).
  6. Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik yang diterbitkan oleh pemerintah survai, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek, koran keuangan).
  7. Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas
  8. Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas.
  9. Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen rapat, bahan yang dikirim kepada pemegang saham dan diserahkan kepada badan pengatur, buku-buku promosi, Iaporan keuangan dan laporan tahunan tahun sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern, laporan keuangan interim, panduan kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan sistem pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).
PENGGUNAAN PENGETAHUAN
Pengetahuan tentang bisnis merupakan suatu kerangka acuan (frame of reference) yang digunakan oleh auditor untuk melaksanakan pertimbangan profesional. Pemahaman tentang bisnis dan penggunaan informasi tersebut secara semestinya membantu auditor dalam :
  1. Penaksiran risiko dan identifikasi masalah.
  2. Perencanaan dan pelaksanaan audit secara efektif dan efisien.
  3. Evaluasi bukti audit
  4. Penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien.
Auditor melakukan pertimbangan tentang banyak hal selama pelaksanaan auditnya. Pengetahuan tentang bisnis sangat penting bagi auditor dalam melakukan pertimbangan tersebut. Sebagai contoh:
  1. Penaksiran risiko bawaan dan risiko pengendalian.
  2. Pertimbangan risiko bisnis dan tanggapan manajemen mengenai hal ini.
  3. Pengembangan perencanaan audit secara menyeluruh dan program audit.
  4. Penentuan tingkat materialitas dan penaksiran apakah tingkat materialitas yang dipilih masih memadai.
  5. Penentuan bukti audit untuk menetapkan memadainya dan validitasnya dengan asersi laporan keuangan yang bersangkutan.
  6. Evaluasi estimasi akuntansi dan representasi manajemen.
  7. Identifikasi bidang yang mungkin memerlukan pertimbangan audit khusus dan keterampilan khusus.
  8. Untuk menyadari adanya informasi yang bertentangan (seperti, representasi yang berlawanan).
  9. Untuk menyadari keadaan yang luar biasa (seperti, penggelapan dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, hubungan yang tidak diharapkan antara data statistik operasi dengan hasil keuangan yang dilaporkan).
  10. Pembuatan permintaan keterangan berbasis informasi dan penentuan apakah jawabannya masuk akal
  11. Pertimbangan tentang memadainya kebijakan akuntansi dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Auditor harus menjamin bahwa asisten yang ditugasi dalam suatu perikatan audit memperoleh pengetahuan memadai tentang bisnis untuk memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan audit yang didelegasikan kepada mereka. Auditor juga perlu menjamin bahwa para asisten selalu menyadari tambahan informasi dan perlunya berbagi informasi dengan auditor dan asisten lainnya.
Untuk memanfaatkan secara efektif pengetahuan tentang bisnis, auditor harus mempertimbangkan bagaimana dampak informasi tersebut terhadap laporan keuangan secara keseluruhan dan apakah asersi dalam laporan keuangan konsisten dengan pengetahuan audi-tor tentang bisnis.

Pengetahuan tentang Bisnis-Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan
A. Faktor ekonomi umum
(1)    Tingkat aktivitas ekonomi umum (seperti resesi, pertumbuhan)
(2)    Tarif bunga dan ketersediaan pembiayaan
(3)    Inflasi, devaluasi mata uang
(4)    Kebijakan pemerintah: moneter, fiskal, perpajakan, insentif keuangan, tarif pembatasan perdagangan
(5)    Tarif tukar dan pengendalian mata uang asing
B. Industri-kondisi penting yang berdampak terhadap bisnis klien
(1)   Pasar dan persaingan
(2)   Kegiatan cyclical atau musiman
(3)   Perubahan dalam teknologi produk
(4)   Risiko bisnis (seperti, teknologi tinggi, model tinggi, mudahnya masuk pesaing)
(5)   Penurunan dan peningkatan operasi
(6)   Kondisi yang memburuk (seperti, penurunan permintaan, kapasitas berlebihan persaingan harga yang tajam)
(7)   Ratio kunci dan statistik operasi
(8)   Praktik akuntansi dan masalah tertentu
(9)   Persyaratan lingkungan dan masalah lingkungan
(10) Kerangka (framework) peraturan
(11) Penyediaan dan biaya energi
(12) Praktik khusus atau unik (seperti, yang berkaitan dengan kontrak tenaga kerja, metode pembiayaan, metode akuntansi)
C. Entitas
(1)    Pengelolaan dan kepemilikan-karakteristik penting
(a)    Struktur korporasi-swasta, publik, pemerintah (termasuk adanya perubahan terkini atau yang direncanakan)
(b)    Pemilik dan pihak berkaitan yang menikmati manfaat entitas (lokal, asing, reputasi dan pengalaman bisnis)
(c)     Struktur permodalan (termasuk adanya perubahan terkini atau yang direncanakan)
(d)    Struktur organisasi
(e)     Tujuan, falsafah, rencana strategik manajemen
(f)     Akuisisi, merger, penjualan aktivitas bisnis (yang direncanakan atau yang terkini dilaksanakan)
(g)    Sumber dan metode pembiayaan (kini dan masa lalu)
(h)    Dewan komisaris
     komposisi
-      reputasi dan pengalaman bisnis setiap anggota
-      independensi dan pengendalian terhadap manajemen operasi
-      frekuensi rapat
-      adanya komite audit dan lingkup aktivitasnya
-      adanya kebijakan atas perilaku korporat
-      perubahan dalam penasihat profesional (seperti penasihat hukum)
(i)      Manajemen operasi
-      pengalaman dan reputasi
-      tingkat perputaran
-      personel keuangan kunci dan statusnya dalam organisasi
-      penentuan staf departemen akuntansi
-      sistem pemberian bonus atau insentif sebagai bagian dari remunerasi (seperti didasarkan pada laba)
-      penggunaan prakiraan dan anggaran
-      tekanan terhadap manajemen (seperti, dominasi oleh individu, dukungan untuk harga per saham, batas waktu yang tidak masuk akal untuk mengumumkan hasil)
-      sistem informasi manajemen
(j)      Fungsi audit intern (keberadaan, kualitas)
(k)     Sikap terhadap lingkungan pengendalian
(2)   Bisnis entitas-produk, pasar, pemasok, biaya, operasi
(a)   Sifat bisnis (seperti, manufaktur, wholesaler, jasa keuangan, impor/ekspor)
(b)   Lokasi fasilitas produksi, gudang, kantor
(c)   Ketenagakerjaan (seperti, menurut lokasi, pasokan, tingkat upah, kontrak dengan organisasi buruh, komitmen pensiun, peraturan pemerintah)
(d)   Produk atau jasa dan pasar (seperti, kontrak dan customer utama, syarat pembayaran, laba bersih, pangsa pasar, pesaing, ekspor, kebijakan penentuan harga, reputasi produk, jaminan, buku order, trends, strategi dan sasaran pemasaran, proses manufaktur)
(e)   Pemasok penting barang dan jasa (seperti, kontrak jangka panjang, stabilitas pasokan, syarat pembayaran, impor, metode penyerahan barang seperti just-in-time”)
(f)    Sediaan (seperti lokasi, kualitas)
(g)   Waralaba, lisensi, paten
(h)   Golongan penting biaya
(i)    Riset dan pengembangan
(j)    Aktiva, utang dan transaksi mata uang asing-menurut jenis mata uang, hedg-ing
(k)     Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas
(l)    Sistem informasi-kini, rencana perubahan
(m)  Struktur utang, termasuk covenant dan batasan
(3)   Kinerja keuangan-faktor yang berkaitan dengan kondisi keuangan dan profitabilitas entitas
(a)   Ratio kunci dan statistik operasi
(b)   Trends
(4)   Perundang-undangan
(a)   Lingkungan dan persyaratan peraturan
(b)   Perpajakan
(c)   Isu pengukuran dan pengungkapan yang khusus dalam bisnis
(d)   Persyaratan pelaporan audit
(e)   Pemakai laporan keuangan

(Dari berbagai sumber)

1 komentar: